Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Resensi Buku "Menulis Setiap hari dan buktikan apa yang terjadi"

Gambar
Profil Penulis: Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1970. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada jurusan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ (2010), dan akan melanjutkan ke program S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. Sejak 1992 hingga saat ini berkarier sebagai pengajar bidang studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP  Labschool  Jakarta.  Motto Hidup : Kejujuran Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan.  Penulis : Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. Penyunting Isi & Bahasa: Yuan Acitra, S.E. Penata Letak: Kancilmas Penyelaras: Marcella Virginia  Pemodifikasi Desain sampul: Haris Juniarto halaman: 203 halaman Buku ini sangat bagus untuk para pembaca yang baru mau memulai karir di dunia menulis. buku ini seperti rangkuman saran bagaimana menulis dengan baik dan benar. tapi, beberapa dari saran ini hanyalah seperti menceritakan pengalaman sang penulis, pak wijaya.

Mengapa Siswa SMP Senang Bermain Games Online?

Gambar
Pada abad 21 ini, kebanyakan anak, terutama anak SMP, lebih suka bermain gadget (HP, Komputer, Laptop, konsol game, dll.) daripada bermain bola dan kegiatan luar rumah lainnya. contoh dari game yang suka atau sering dimainkan oleh generasi milenial dan Z adalah game online/laring, game online adalah game yang dimainkan bersama orang lain dan harus menggunakan jaringan internet agar bisa bermain game tersebut. contoh-contohnya adalah: PUBG (game konsol, komputer)  Fortnite (game konsol, Iphone) Apex Legends (game konsol) Free Fire (game smartphone)  Banyak alasan kenapa anak generasi milennial dan Z lebih suka bermain gadget daripada kegiatan luar rumah. alasan atau penyebabnya adalah: 1. Kurang perhatian dari Orangtua Penyebab nomor 1 adalah kurang perhatian dari orangtua. Orangtua yang mempunyai anak yang kecanduan gadget biasanya karena kurang perhatian dari orangtuanya sendiri. Orangtuanya sibuk atas pekerjaannya, atau lebih mementingkan teman daripada anak (membiarkan